Untuk ke3 Anak-anak-ku


 Bismillah.


Anak-anakku yang Ayah cintai, Fathiyyah, Adzkiya, dan Musa, Ayah menuliskan catatan yang Ayah harap akan menjadi kenangan dan pegangan kalian. Catatan ini Ayah tulis dengan penuh rasa syukur atas nikmat Allah yang tak terhitung jumlahnya, salah satunya adalah kehadiran kalian dalam hidup Ayah dan Umma.

Kehadiran kalian di dunia adalah momen-momen yang tidak akan pernah Ayah lupakan. Mulai dari kelahiran Fathiyyah pada 23 November 2017 di Subulussalam, disusul Adzkiya pada 14 Mei 2020, dan terakhir Musa, anak bungsu kami yang lahir pada 29 November 2024 di RS IMC Bintaro. Setiap kelahiran adalah bukti cinta dan perjuangan Umma, yang berkorban tak terkira untuk menghadirkan kalian ke dunia.


Ayah ingin kalian tahu, proses kelahiran Musa menjadi momen yang mengingatkan Ayah pada arti pengorbanan seorang ibu. Umma menahan rasa sakit sejak malam hingga akhirnya Musa lahir menjelang pagi. Ketika rasa mulas memuncak, Umma tetap tegar dengan dukungan dari bidan yang sigap membantu proses persalinan. Musa, kau lahir dengan lilitan ari-ari di leher, namun Allah mempermudah semuanya. Mendengar tangisanmu untuk pertama kalinya adalah kebahagiaan yang tak terlukiskan. Musa kecil langsung dibawa dan dibersihkan, sementara Ayah dan Umma tak henti-henti mengucap syukur kepada Allah atas kelahiranmu yang selamat.


Setiap anak lahir dengan cerita mereka masing-masing, dan cerita kalian adalah bukti kebesaran Allah serta doa-doa yang terkabulkan. Nama-nama kalian pun dipilih dengan penuh harapan dan doa. Musa Abdurrahman Al-Fauzan, artinya seorang hamba Allah yang bangga dengan agamanya, teguh dalam keimanan, serta menjadi kebanggaan keluarga. Nama kalian adalah doa yang Ayah sematkan dalam setiap detik hidup kalian.

Anak-anakku, hidup di dunia ini adalah perjalanan yang penuh tantangan. Setiap langkah kalian akan diuji, baik dalam hal iman, ilmu, maupun akhlak. Ayah ingin kalian menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah, yang menjadikan agama sebagai pedoman utama dalam hidup. Ayah selalu mendoakan agar kalian tetap berada di jalan yang diridhai Allah, kuat memegang prinsip Islam yang murni.


Menjaga Agama

Pertama, jagalah selalu agama kalian. Hidup ini singkat, dan kebahagiaan sejati hanya ada dalam ketaatan kepada Allah. Jangan pernah meninggalkan shalat, jagalah keikhlasan kalian dalam beribadah, dan jadikan Al-Qur'an sebagai sahabat dalam setiap perjalanan hidup. Kalian adalah generasi yang diharapkan menjadi manfaat bagi umat. Musa, Fathiyyah, dan Adzkiya, jadikanlah kehadiran kalian sebagai cahaya di tengah kegelapan dunia.


Adab dan Akhlak

Kedua, ingatlah bahwa akhlak yang baik adalah cerminan dari keimanan yang kuat. Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam adalah teladan terbaik kita dalam hal ini. Berbicaralah dengan lembut, hormati yang lebih tua, dan sayangi yang lebih muda. Jangan pernah memandang rendah orang lain, karena kita tidak pernah tahu amal siapa yang lebih mulia di sisi Allah.


Pendidikan dan Ilmu

Ketiga, teruslah belajar dan mencari ilmu. Jadilah anak-anak yang cerdas, tetapi tidak sombong. Ilmu adalah cahaya, dan dengan ilmu, kalian akan mampu menjadi pemimpin yang bijaksana, yang bisa memberikan manfaat untuk banyak orang. Namun ingatlah selalu, ilmu harus disertai dengan iman. Ilmu tanpa iman akan menjadi bencana, sementara iman tanpa ilmu seringkali lemah dan mudah tergoyahkan.


Tidak Mengumbar Privasi

Satu hal yang ingin Ayah sampaikan, kalian mungkin bertanya-tanya mengapa Ayah tidak pernah mengunggah foto kalian di media sosial. Ayah percaya bahwa menjaga privasi adalah bagian dari amanah yang Allah berikan. Ayah ingin kalian tumbuh menjadi pribadi yang tidak mencari validasi dari dunia maya, tetapi fokus pada ridha Allah dan kebahagiaan keluarga.


Di era digital ini, menjaga kehormatan dan martabat diri adalah tantangan tersendiri. Banyak orang tergelincir dalam riya karena terlalu sibuk memperlihatkan apa yang seharusnya disimpan. Ayah ingin kalian tumbuh dengan kesadaran bahwa kebahagiaan sejati tidak perlu diumbar ke dunia, cukup dirasakan bersama orang-orang tercinta.


Saling Menyayangi dalam Keluarga

Terakhir, anak-anakku, jadilah saudara yang saling mencintai dan mendukung satu sama lain. Kalian adalah amanah terbesar bagi Ayah dan Umma, dan kami berharap kalian selalu menjaga hubungan baik di antara kalian. Ketika Ayah dan Umma sudah tiada, kalianlah yang akan menjadi satu sama lain. Jangan pernah biarkan dunia memisahkan kalian. Ingatlah bahwa kekuatan kalian ada dalam persatuan.


Anak-anakku, kehidupan ini hanyalah sementara. Suatu saat, Ayah dam Umma akan pergi meninggalkan kalian. Namun, Ayah ingin kalian tahu bahwa cinta kami untuk kalian tidak akan pernah hilang. Ayah mungkin tidak sempurna sebagai seorang ayah, tetapi Ayah selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian. Setiap doa yang Ayah panjatkan adalah untuk kebaikan kalian di dunia dan akhirat.


Ketika kalian membaca ini di masa depan, mungkin Ayah atau Umma sudah tiada. Jangan bersedih, karena setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Yang terpenting adalah bagaimana kita mempersiapkan pertemuan abadi di akhirat nanti. Jadilah anak-anak yang shalih, yang bisa menjadi penolong Ayah dan Umma di akhirat. Kalian adalah harapan Ayah, penerus perjuangan keluarga ini untuk tetap teguh dalam Islam.


Semoga Allah selalu melindungi kalian, membimbing langkah-langkah kalian, dan menjadikan kalian sebagai manusia yang bermanfaat bagi umat. Ayah mencintai kalian lebih dari yang bisa Ayah ungkapkan dengan kata-kata.


Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Ayah kalian yang selalu mencintai,

Fauzan Hidayat






Tidak ada komentar:

Posting Komentar